Koreksi, Sorong- Polisi Militer Angkatan Laut (PM-AL) Lantamal XIV/Sorong resmi merilis kronologi dan motif pembunuhan Kesya Irena Yola Lestaluhu (20) di Pantai Saoka, Kota Sorong, Minggu (12/1/2025). Pelaku utama pembunuhan perempuan asal Maluku itu yakni anggota TNI AL berinisial A pangkat Kelasi I yang berdinas di Koarmada III Sorong.
Kepala Seksi Penyelidikan dan Kriminal (Lidkrim) PM-AL Lantamal XIV/Sorong Mayor (PM) Anton Sugiharto mengatakan, pelaku A sudah mengakui telah mengeksekusi Keisya Lestaluhu.
“Jadi korban Kesya Lestaluhu dan pelaku A sejak awalnya memang tidak saling kenal,” ujar Anton kepada awak media di Sorong, Rabu (15/1/2025).
Anton menjelaskan, awalnya anggota TNI AL dari Koarmada III Sorong tersebut ke sebuah tempat hiburan malam (THM) di Kota Sorong, pada pukul 23.00 WIT. Tak lama kemudian, Kesya Lestaluhu dan rombongannya berkunjung ke THM yang sama sekitar pukul 01.00 WIT.
“Jadi antara korban dan pelaku beda rombongan, sehingga sejak awal tidak ada hubungan apa-apa,” katanya.
Melalui keterangan saksi S, mereka (pelaku dan korban) baru berkenalan pukul pukul 02.00 WIT, di dalam THM. Pada pukul 03.00 WIT, teman pelaku hendak pulang sehingga korban Kesya Lestaluhu juga ingin ikut mengantar.
Tak lama kemudian, korban kembali ke THM lalu menemui A, saksi S dan beberapa teman-temannya di dalam.
“Korban dan pelaku keluar dari THM menggunakan mobil Inova itam, pada pukul 04.30 WIT,” ucap Anton.
Sementara itu, rombongan korban dan pelaku lain menggunakan kendaraan mereka masing-masing di lokasi. Tak lama kemudian, kedua rombongan ini kembali berkumpul di Tembok Berlin area reklamasi guna lanjut menenggak minuman keras (miras).
“Saksi S kemudian mengajak koban pulang, namun ditolak karena mau diantar oleh pelaku A,” ujarnya.
Setelah itu, pelaku dan korban menuju ke sebuah hotel dengan tujuan ingin check in, tapi gagal sehingga mereka kemudian menuju ke Pantai Saoka.
Selama perjalanan, keduanya sedang dalam pengaruh minuman keras saat berkendara menuju Pantai Saoka.
Selama perjalanan, terjadi peristiwa tragis yang mana pelaku gelap mata setelah terjadi cekcok karena merasa belum puas berhubungan badan.
Anggota TNI-AL itu lalu lalu mengambil sangkur dan menikam Kesya Lestaluhu berkali-kali di bagian dadan 32 tusukan.
“Kami masih mencari barang bukti sangkur yang dipakai pelaku,” tuturnya.
Menurutnya, pihaknya telah mengamankan sejumlah bukti berupa pakaian korban, sarung sangkur, mobil, hingga rekaman CCTV di THM.
Anton juga membeberkan, terkait saksi hingga kini yang telah diperiksa empat orang termasuk teman yang jemput Keisya Lestaluhu yakni berinisial S.(Ari Yani)