Koreksi, Sorong – Komunitas Rumah Kata Sorong menggelar Festival Sastra tahun 2024 dengan mengusung tema ‘Jaga Huta dan Jaga Generasi’ di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, pada Senin (9/9/2024).
Dalam Festival Sastra Sorong itu, terdapat sekira 30 penampil terdiri atas kelompok mahasiswa, pemuda hingga komunitas disabilitas tuli yang berada di wilayah Sorong.
Melalui momen tersebut, Aisyah Indah Lestari (23) Teman Tuli Sorong mengaku bangga bisa mendapat ruang setara di Festival Sastra Sorong tahun 2024.
Meski menampilkan karya puisi berjudul Hutan Alam Papua masih diterjemahkan oleh seorang juru bahasa isyarat, Indah sapaan akrabnya itu tampak enjoi tampil di atas panggung Festival Sastra Sorong.
“Indah punya motivasi membuat langsung puisi tentang Hutan Alam Papua karena ingin bercerita tentang kondisi paru-paru dunia ini yang terancam jadi gundul,” ujar Indah kepada Koreksi.org di Kota Sorong.
Menurut perempuan asal Jawa-Manado itu, perjuangan dalam menjaga hutan dan alam Papua tidak hanya dilakukan oleh orang sempurna lewat tindakan sempurna pula.
Indah juga menginginkan agar ke depannya gerakan melawan pembukaan hutan Papua tak hanya lewat demo atau kekerasan, tapi bisa juga melalui tulisan dan puisi-puisi.
“Saya membuat puisi Hutan Alam Papua ini muncul karena kemarin ada masyarakat Suku Awyu dan Suku Moi yang berjuang terkait hak atas hutan adatnya,” katanya.
Indah mengaku bangga bisa menampilkan karya yang ditulis langsung terkait Hutan Alam Papua sebagai oksigen dunia, namun justru terancam akan menjadi gundul lagi.
Ia berharap, semua orang yang hidup di atas Tanah Papua harus bisa ikut menjaga hutan Papua dengan menggunakan setiap gerakan termasuk karya seni seperti puisi.
Simponi Kata Penyejuk Kota Kita
Festival Sastra Sorong juga menghadirkan dua sastrawan dari Jayapura yakni Luna Vidya serta Ambon yakni Eko Saputra.
Founder Rumah Kata Sorong Suhardi Aras mengatakan, festival sastra ini merupakan bantuan pemerintah bidang bahasa dan kesastraan penguatan komunitas sastra.
“Kemendikbudristek memberikan bantuan lewat Rumah Kata Sorong untuk bisa menggelar Festival Sastra,” ujar Suhardi kepada di Kota Sorong.
Ia menjelaskan, Festival Sastra Sorong kali ini sudah digelar tahap dua dan merupakan kolaborasi Kemendikbudristek bersama Rumah Kata Sorong, Papua Barat Daya.
Suhardi menuturkan, kegiatan Festival Sastra Sorong kali ini mengangkat tema Simponi Kata Penyejuk Kota Kita.
“Tentu ini menjadi harapan besar dengan lewat kata-kata akan menjadi penyejuk keberagaman Kota Sorong,” katanya.
“Isu yang kami angkat pada karya sastra ini mulai hanya jaga huta dan jaga generasi.”
Ia berharap, Festival Sastra Sorong 2024 ini akan menjadi pengingat dan berkontribusi atas menjaga kelestarian alam di Papua.
Penulis: Ari Yani