Koreksi, Sorong – Tim gabungan Satreskrim Polresta Sorong Kota dan Lapas Kelas IIB Sorong, berhasil menangkap otak di balik kaburnya tujuh narapidana (napi) dari dalam Lapas Kelas IIB Sorong, Papua Barat Daya.
Napi atas nama Akmal Ohorela (24) itu ditangkap di areal Komplek Yapis, Kampung Baru, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (8/4/2025).
Kapolresta Sorong Kota Kombes Pol Happy Perdana Yudianto menjelaskan, operasi ini dilakukan senyap dengan target yakni Akmal Ohorela (24) yang juga otak kaburnya napi.
“Akmal Ohorela ini dia kabur kemarin bersama enam napi lainnya, dia ditahan awalnya dalam kasus pencurian motor di Kota Sorong,” ujar Happy kepada awak media di Kota Sorong.
Operasi penggerebekan oleh tim gabungan polisi dan Lepas Kelas IIB Sorong terhambat, gegara pemilik rumah yang jadi tempat pelarian napi curanmor itu menolak huniannya digeledah.
Selang beberapa saat bernegosiasi, petugas kemudian lanjut melakukan pemeriksaan di areal kamar, hingga masuk ke dapur rumah yang menjadi tempat persembunyian Akmal.
“Tim kami pas masuk kamar tuan rumah itu dan mendapati ada tumpukan pakaian yang tiba-tiba bergerak sendirian,” kata Happy.
Melihat hal itu, petugas kemudian mengepung rumah dan meringkus pria asal Maluku itu dibalik tumpukan pakaian di dalam kamar.
Selanjutnya, tahanan tersebut akan dibawa ke Lapas Kelas IIB Sorong agar dilakukan pemeriksaan dan menjalani hukuman di sana.
Otak 7 Napi Kabur
Tak hanya itu, Kepala Lapas Kelas IIB Sorong Manuel Yenusi mengatakan, pihaknya merasa bersyukur atas bantuan polisi yang berhasil tangkap napi atas nama Akmal Ohorela (24).
“Akmal Ohorela ini dia adalah biang kerok dari aksi pembobolan dan kabutnya tujuh napi di Lapas Kelas IIB Sorong kemarin,” ujar Manuel.
Ia mengaku, setelah dilakukan pemeriksaan Tim Lapas Sorong mendapatkan bahwa yang pertama pantau dan sampai kabur tujuh napi.
Selain Akmal, dijelaskan Manuel bahwa napi kabur juga ada otak lain salah satunya yakni Adam Rematobi (32) tahanan kasus curanmor.
“Akmal dan Adam ini keduanya adalah otak dari kaburnya tujuh napi dari Lapas Kelas IIB Sorong sampai ramai kemarin,” ucapnya.
Manuel berharap, pencarian terus dilakukan agar ke-enam tahanan ini bisa segera kembali ke Lapas Kelas IIB Sorong, Papua Barat Daya.