Koreksi, Jakarta- Sembilan organisasi akan memperingati satu abad Pramoedya Ananta Toer di Taman Ismail Marzuki, Jakarta pada Sabtu (8/2/2025). Kesembilan organisasi tersebut yaitu Serikat Perjuangan Rakyat Indonesia (SPRI), Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Konfederasi Pergerakan Rakyat Indonesia (KPRI), Kesatuan Perjuangan Rakyat (KPR), Konfederasi Serikat Nasional (KSN), Serikat Pekerja Kampus (SPK), Sekolah Mahasiswa Progresif (SEMPRO), Solidaritas.net dan Koreksi.org.
Pramoedya lahir pada 6 Februari 1925 di Blora, sebuah kota kecil di bagian utara Jawa Tengah. Ia anak sulung dari sembilan orang anak pasangan M. Toer dengan Saidah. Sekretaris Nasional SPRI, Dika Moehammad mengatakan, Pram merupakan penulis yang giat mengenalkan Indonesia kepada dunia. Setidaknya ada puluhan buku karya sastra dan ratusan cerita pendek serta esai, yang sebagian diterjemahkan ke dalam semua bahasa utama di dunia, serta beberapa bahasa lain di Asia dan Eropa.
Selama beberapa tahun namanya disebut sebagai calon penerima Nobel dan beberapa universitas di Amerika memberinya gelar doctor honoris causa. Pinggan dan piagam penghargaan menghiasi dinding dan meja kamar tamunya yang luas. Tapi hanya satu-dua, yang berasal dari Indonesia, yaitu dari Balai pustaka (1951) dan Partai Rakyat Demokratik (1994).
“Selain untuk memperingati hari kelahiran Pramoedya Ananta Toer. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mengaktualisasi pemikiran Pramoedya Ananta Toer bahwa falsafah hidup manusia yang hakiki adalah melepaskan diri dari segala belenggu. Seperti penolakan atas warisan budaya yang kolot, perlawanan atas ketidakadilan kekuasaan kolonial, atau semangat membangun kebebasan dan kesejahteraan. Semangat karya Pramoedya juga mengingatkan bahwa pekerjaan membangun kebebasan dan kesejahteraan adalah tugas seluruh rakyat sebagai sebuah nasion merdeka, bukan hanya pekerjaan sebagai individu” jelas Dika, Selasa (21/1/2025).
Dengan segudang prestasi Pram, Dika berharap kegiatan ini dapat mendorong pemerintah untuk memasukkan karya-karya sastra nasional sebagai kurikulum pendidikan nasional sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.
Peringatan satu abad Pramoedya Ananta Toer dihadiri Hilmar Farid dan Max Lane. Selain itu, sejumlah seniman seperti Dolorosa Sinaga, Ananda Badudu dan Ubaidilah Muchtar Kepala Museum Multatuli akan ikut meramaikan kegiatan.